Senin, 19 Desember 2011

Ingat saat kita senang


Arthur Ashe adalah seorang petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam : Amerika Open(1968), Australia Open(1970) dan Wimbledon(1975).
Pada tahun 1979, ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.
Seorang penggemar menulis surat padanya. "Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?". Ashe menjawab, "Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermin tenis, di antaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5000 mencapai turnamen Gran Slam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon, 4 orang di semifinal, 2 orang berlaga di final. Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, 'Mengapa saya?', jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan, 'Mengapa saya?'.
Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini: Kesuksesan, karier yang lancar, kesehatan.
Ketika yang kita terima justru sebaliknya: penyakit, kesulitan, kegagalan, maka kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.
Namun, Ashe tidak demikian. Tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup menekan berat. Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat-saat ketika kita menerima yang baik.
Sahabat.. Nikmatilah yang Tuhan jadikan bagi kita hari ini..
Dan, Tanamkan semboyan : "Losta Nasta.. Bikin hari mu semakin tertawa."

Nb : Dari BBM di hape ku.

0 komentar:

Posting Komentar